Ikan toman dalam bahasa Inggris dikenal sebagai red snakehead, redline snakehead merujuk pada warna tubuhnya ketika muda, atau Mabar snakehead. Nama snakehead mengacu pada bentuk kepalanya yang menyerupai kepala ular. Sementara nama ilmiahnya adalah Channa micropeltes.
Dengan begitu pesatnya perkembangan koloni ikan membuat kelompok Tani wilayah lati petangis harus perupaya membudidayakan ikan ini. akhirnya muncul lah ide dengan akan mengolah ikan Toman dewasa menjadi produk siap konsumsi berupa ABON / RABUK.
Produk Abon ikan Toman khusus dibuat dari Ikan Toman segar dan dicampur dengan bumbu, kemudian digoreng sampai kering. Produk ini adalah makanan obat yang baik untuk kesehatan. mengandung Protein tinggi (20grams) dibandingkan telur, daging ayam dan daging sapi. Ikan ini mengandung kaya Albumine yang paling penting dalam sembuh dari luka seperti luka setelah operasi pembedahan. Semua ODHA (orang dengan HIV / AIDS) yang secara teratur diberikan ekstrak ikan ini dapat memperbaiki dan meningkatkan tingkat Albumine dalam darah sehingga berat badan perlahan-lahan akan naik dan masih banyak lagi.
pastinya bebas pengawet dan telah diperiksa oleh Laboratorium Teknik Kimia Politeknik Negeri Samarinda. mampu bertahan hingga 2.5 bulan. diproses secara alami sehingga kualitasnya lebih baik.
Hasil Uji ABON TOMAN (SNI 7690.1:2013)
No |
Jenis Uji |
Satuan |
Persyaratan |
Hasil Uji |
SNI |
Sensori |
|||||
1 |
Bentuk |
- |
Normal |
Normal |
SNI 01-3707-1995 |
2 |
Bau |
||||
3 |
Rasa |
||||
4 |
Warna |
||||
Cemaran Mikroba |
|
|
|||
5 |
ALT |
koloni/gr |
Maks 5,0 × 104 |
< 10 |
SNI 7690.1:2013 |
6 |
Escherechia colli |
APM/gr |
< 3 |
< 3 |
|
7 |
Salmonella |
koloni/gr |
Negatif |
Negatif |
|
8 |
Sthaphylococcus aureus |
koloni/gr |
Maks 1,0 × 103 |
0 |
|
Cemaran Logam |
|||||
9 |
Tembaga (Cu) |
mg/kg |
Maks 20 |
< 0,007 |
SNI 01-3707-1995 |
10 |
Timbal (Pb) |
mg/kg |
Maks 0,3 |
0,26 |
SNI 7690.1:2013 |
11 |
Timah (Sn) |
mg/kg |
Maks 40,0 |
< 0,8 |
|
12 |
Raksa (Hg) |
mg/kg |
Maks 0,5 |
< 0,005 |
|
13 |
Cemaran arsen (As) |
mg/kg |
Maks 1.0 |
< 0,013 |
|
Kimia |
|||||
14 |
Air |
% |
Maks 15 |
7,39 |
SNI 7690.1:2013 |
15 |
Protein |
% |
Min 30 |
36,7 |
|
16 |
Abu total |
%b/b |
Maks 7 |
1,11 |
SNI 01-3707-1995 |
17 |
Lemak |
%b/b |
Maks 30 |
16,1 |
|
18 |
Serat Kasar |
%b/b |
Maks 1 |
1,44 |
|
19 |
Karbohidrat |
% |
- |
37,3 |
|
20 |
Energi |
Kal/100 gram |
- |
441 |
|
21 |
Vitamin A |
IU/100 gram |
- |
<0,50 |
|
22 |
Vitamin C |
Mg/kg |
- |
<0,70 |
Abon ikan merupakan produk olahan hasil perikanan dengan bahan baku ikan segar yang mengalami perlakuan perebusan atau pengukusan, pencabikan, penambahan bumbu, dan pemasakan. Abon adalah makanan yang dibuat dari daging yang di suwir-suwir atau dipisahkan seratnya, kemudian ditambahkan bumbu-bumbu dan digoreng.
Penetapan standar persyaratan mutu abon ikan toman merupakan acuan bahwa produk tersebut memiliki kualitas yang baik dan aman untuk dikonsumsi. Berdasarkan SNI 7690.1:2013 persyaratan mutu abon diuji berdasarkan 4 jenis uji yaitu sensori, cemaran mikroba, cemaran logam, dan kimia.
Secara umum, kenampakan, bau, rasa, dan warna abon telah sesuai dengan abon secara umum.
Kadar Air
Air merupakan komponen penting dalam bahan pangan, karena dapat mempengaruhi “acceptability”, kenampakan, kesegaran, tekstur serta cita rasa pangan (Aditya et al. 2016). Nilai hasil uji masih dalam batas yang abon ikan yaitu maksimal 15%. Dengan demikian kadar air abon ikan toman telah memenuhi standar.
Kadar Abu
Kadar abu dalam bahan pangan menunjukkan jumlah bahan anorganik yang tersisa setelah bahan organik didestruksi (Aditya et al. 2016). Nilai hasil uji masih dalam batas yang abon ikan yaitu maksimal 7%. Dengan demikian kadar abu abon ikan toman telah memenuhi standar.
Lemak
Lemak adalah salah satu komponen utama yang terdapat dalam bahan pangan selain karbohidrat dan protein, oleh karena itu peranan lemak dalam menentukan karakteristik bahan pangan cukup besar (Aditya et al. 2016). Analisis kadar lemak dalam suatu produk bertujuan untuk mengetahui kandungan lemak dalam suatu produk makanan. Nilai hasil uji masih dalam batas yang abon ikan yaitu maksimal 30%. Dengan demikian kadar lemak abon ikan toman telah memenuhi standar.
Kadar Protein
Analisis kadar protein dalam suatu makanan bertujuan untuk mengetahui kandungan protein dalam suatu bahan makanan. Nilai hasil uji masih dalam batas yang abon ikan yaitu minimal 15%. Dengan demikian kadar lemak abon ikan toman telah memenuhi standar.
Serat Kasar
Tingginya kadar serat abon dipengaruhi oleh bahan tambahan yang digunakan yaitu semua bumbu yang dihaluskan kecuali daun salam dan daun jeruk). Serat kasar abon ikan toman sedikit lebih besar dari kadar maksimal.
Uji lain dilakukan terhadap nilai karbohidrat, energi, vit A, dan vit C seperti terlampir pada hasil uji.
Selain itu, juga dilakukan uji terhadap cemaran logam dan cemaran mikroba tehadap abon ikan toman, hasil yang didapatkan adalah abon ikan toman bebas dari cemaran logam dan cemaran mikroba.
Kesimpulan :
Abon Ikan Toman telah memenuhi standar mutu sesuai dengan persyaratan