Ikan Toman, Sang Predator tertinggi Lati Petangis yang dianggap Hama Kami sulap Jadi Banyak Manfaat.

Toman adalah nama sejenis ikan buas dari suku ikan gabus (Channidae). Memiliki bentuk tubuh yang mirip dengan ikan gabus, toman dapat tumbuh besar mencapai panjang lebih dari satu meter dan menjadi spesies yang terbesar dalam sukunya.

 

Ikan toman dalam bahasa Inggris dikenal sebagai red snakehead, redline snakehead merujuk pada warna tubuhnya ketika muda, atau Mabar snakehead. Nama snakehead mengacu pada bentuk kepalanya yang menyerupai kepala ular. Sementara nama ilmiahnya adalah Channa micropeltes.

Dengan begitu pesatnya perkembangan koloni ikan membuat kelompok Tani wilayah lati petangis harus perupaya membudidayakan ikan ini. akhirnya muncul lah ide dengan akan mengolah ikan Toman dewasa menjadi produk siap konsumsi berupa ABON / RABUK.

Produk Abon ikan Toman khusus dibuat dari Ikan Toman segar dan dicampur dengan bumbu, kemudian digoreng sampai kering. Produk ini adalah makanan obat yang baik untuk kesehatan. mengandung Protein tinggi (20grams) dibandingkan telur, daging ayam dan daging sapi. Ikan ini mengandung kaya Albumine yang paling penting dalam sembuh dari luka seperti luka setelah operasi pembedahan. Semua ODHA (orang dengan HIV / AIDS) yang secara teratur diberikan ekstrak ikan ini dapat memperbaiki dan meningkatkan tingkat Albumine dalam darah sehingga berat badan perlahan-lahan akan naik dan masih banyak lagi.


pastinya bebas pengawet dan telah diperiksa oleh Laboratorium Teknik Kimia Politeknik Negeri Samarinda. mampu bertahan hingga 2.5 bulan. diproses secara alami sehingga kualitasnya lebih baik.

Pembuatan Abon Ikan Toman

Bahan-bahan:

  • 5 kg ikan toman
  • 2 buah santan kelapa
  • 3 batang serai (ambil bagian putihnya saja)
  • 5-6 lembar daun salam
  • 3 lembar daun jeruk
  • 2 buah jeruk nipis (untuk melumuri ikan)
  • 5 buah kapulaga
  • 3 buah Bungan lawing/bunga sisir
  • 1 jumput jintan
  • 1 lembar daun karih
  • Garam, gula dan kaldu jamur secukupnya
  • Minyak goreng secukupnya

Bumbu Halus:

  • 10 butir kemiri
  • 250 gr bawang merah
  • 100 gr bawang putih
  • 5 cm lengkuas
  • 100 gr cabe keriting (optional kalau ingin pedas)
  • 4 sendok makan ketumbar
  • 2 sendok makan kunyit bubuk

Lankah Pembuatannya

  1. Bersihkan ikan, buang bagian kepala da nisi perutnya.
  2. Lumuri ikan dengan perasan air jeruk nipis, diamkan sekitar 30 menit
  3. Lumiri ikan dengan garam lalu kukus selama 45 menit sampai ikan matang sempurna
  4. Pisahkan ikan dari tulangnya dan ikan disuwir-suwir.
  5. Haluskan daging ikan
  6. Panaskan wajan dan beri minyak goreng
  7. Tumis bumbu halus hinga matang kekuningan dan bau wangi
  8. Masukkan kapulaga, jintan bunga lawing, serai dan daun salam dan daun kari, dan aduk rata.
  9. Masukkan santan kental ke dalam tumisan bumbu dan aduk merata.
  10. Masukkan daging ikan dan tambahkan gula, garam dan kaldu jamur
  11. Aduk terus hingga rata dan cek rasanya. Aduk sampai air mengering hingga kandungan air sekitar 10%.
  12. Mastikan kompor dan dinginkan
  13. Abon siap dikonsumsi
About Post Author
Super User

A big fan of open source

nasikin.id
Login to post comments

Search Keywords

Tentang Lati Petangis

Pada tanggal 04 Maret 2013 terbitlah Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor: SK.141/Menhut-II/2013, tentang Penunjukan Areal Penggunaan lain menjadi Kawasan Hutan dengan fungsi Taman Hutan Raya Lati-Petangis seluas ± 3.964 Ha yang terletak di Kecamatan Batu Engau, Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur.Setelah melalui proses yang panjang akhirnya Tahura Lati-Petangis telah ditetapkan sesuai SK.4335/MenLHK-PKTL/KUH/2015 tentang Penetapan Kawasan Hutan Taman Hutan Raya Lati-Petangis seluas 3.445,37 ha di Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur.